Rabu, 23 Januari 2013

Cinta Itu Bernama Ardan

"Begitu banyak lelaki yang tidur denganku. Dari berbagai suku bangsa dan warna kulit. Aku sudah terbiasa dengan cinta sesaat seperti ini. Sudah biasa dengan peluh bercampur nista. Apa yang membuatmu berbeda dengan mereka?" tanya Ardan getir. Pipinya sudah basah. Ia terharu mendengar ketulusan Febrian. Ia tersentuh dengan kebaikannya. Tetapi masih adakah cinta untuk orang seperti dirinya? Masih adakah lelaki seperti Febrian di dunia ini yang benar-benar tulus menyayanginya? Badannya kotor. Ia bukan seperti Febrian, berasal dari keluarga baik-baik….

Ketika cinta yang tidak seharusnya hadir tumbuh di dalam hati mereka, haruskah mereka mengingkarinya? Haruskah keduanya mengikuti kodrat mereka sebagai laki-laki, yang tidak seharusnya membiarkan perasaan itu tumbuh dalam hati mereka?

"Kenapa, Rian?" desak Ardan sambil terisak.
"Karena aku kotor? Aku sudah tidak pernah berhubungan dengan siapapun kecuali denganmu." Ardan sesenggukkan. Bahunya berguncang keras. "Karena aku miskin? Aku akan berusaha bekerja lebih rajin lagi. Atau… karena aku kurang berpendidikan? Aku bisa belajar lebih giat lagi supaya cepat lulus…."

Akankah cinta terlarang yang mereka perjuangkan berakhir dengan bahagia? Ataukah cinta sejenis ini memang sudah dikutuk sejak awal, dan sebaiknya perasaan itu ditepis jauh-jauh… Tunggulah jawabannya dengan membaca novel yang mengharukan ini selengkapnya.

Cinta itu Bernama Ardan…. Cinta yang sudah jauh-jauh hari menjalari relung-relung hatinya, sebelum ia mengerti arti cinta itu sendiri….

Brandsetters An Inner Circle Novel


 Lexi, Keira, Meg and Roxy – four names otherwise known as the inner circle. In west pacific preparatory school, and even in the private school surrounding it, every body knows their name, and every body knows that they are at the top of the social ranking. It has always been this way for as long as any one can remember..well, at least from the beginning of seventh grade. So when the second semester of freshman year rolled around, no body expected anything to change in their social infrastructure.

But then, innocent newbie Taryn Rose paterkate makes an entrance at their school. And it seems like she doesn't know much about their social hierarchy, and she doesn't seem like someone who could want to shake p the whole carefully arranged system. So is it just a coincidence that, right around the time of her arrival, things start to change? As the end of freshman year rolled around, each girl learns very import lesson – and every one finds out that nothing, no matter how structured, will ever stay the same forever.